Selasa, 10 April 2012

APA ARTI KEHIDUPAN



Oleh Budi Jasman
Kehidupan pada dasarnya merupakan sebuah  anugarah yang diberikan oleh Allah kepada setiap makhluk-makhluknya. Kadang-kadang kita kurang memahami hakikat yang sebenarnya  arti kehidupan ini semua. Kita hidup di dunia ini mempunyai tujuan yang sangat besar, tujuan kita hidup di dunia ini tidak lain adalah untuk mengabdi kepada Allah swt. Serta menjalankan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat nanti. Tujuan lain dapat kita lihat dalam Al-Qur’an Allah swt mengatakan “Tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. kalau kita memahami dari ayat dini sungguh jelas, bahwa kita hidup di dunia ini semata-mata hanyalah untuk mengabdi dan bertaqwa kepada Allah swt. Inilah kunci utama dari makna kehidupan yang sesungguhnya
Coba kita merenungkan diri kita sendiri, kita tanyakan pada diri kita masing-masing, siapakah saya sebenarnya?Apa tujuan saya hidup di dunia ini? Apa yang aku perbuatkan untuk duniaku dan akhirat nanti. Semua jawabannya ada pada diri kita masing-masing bagaimana meamfaatkan masa hidup yang sebaik-baiknya. Akan tetapi yang sangat penting hidup di dunia ini adalah rasa bersyukur kepada Allah swt. Yang masih memberikan kehidupan kita di alam yang fana ini.
Kita menyadari bahwa tidak semua kehidupan itu terasa senang dan juga tidak semua kehidupan itu terasa pahit, walaupun hidup kita tidaklah sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Akan tetapi setidaknya kita merasa bersyukur kepada sang pencipta karena kita sekarang berada dalam agama yang benar dan jalan yang diridhai oleh Allah swt. Maka beruntunglah kita hari ini sebagai orang-orang paling mulia di sisi Allah swt.
Memang dalam kehidupan kita sehari-hari kita sering melihat bahwa kebanyakan manusia zaman sekarang ini sibuk dengan kehidupan duniawi, sibuk dengan jabatan dan pangkat, sibuk dengan harta, dan sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya, tanpa menghiraukan perintah Allah. memang pada dasarnya kita disuruh oleh Allah untuk bekerja dan berusaha untuk mencari nafkah, akan tetapi kita juga jangan lupa untuk mengerjakan perintah Allah, artinya kita masih terikat dalam kewajiban kita sehari-hari.
Coba kita lihat menapa orang menjadi sukses, menapa orang menjadi senang, mengapa orang menjadi kaya, karena mereka ingin berusaha untuk merubah kehidupannya yang lebih baik. Kita di wajibkan untuk berikhtiar (berusaha) walaupun usaha kita itu tidak mendapat hasil apa –apa akan tetapi kita tidak boleh cepat berputus asa, mungkin usaha kita itu belum berhasil. Karena manusia itu Cuma bisa merencanakan tetapi Allah jualah yang menentukan kehidupan kita semuanya. Bahkan Allah swt mengatakan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’ad, ayat 11 yaitu “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga ia yang mengubah diri sendirinya”. Kalau kita renungkan dalam ayat ini sungguh jelas bahwa Allah tidak akan mengubah nasib kita kalau bukan kita sendirinya yang mengubahnya.
Alangkah ruginya bagi manusia yang hidup Cuma sekali tetapi tidak bisa memamfaatkan masa hidupnya dengan sebaik-baiknya. Kita tau bahwa hidup didunia ini hanyalah sebentar sebagai tempat berteduh di bawah pohon yang paling besar yang kemudian kita akan pergi kehadhirat Allah sebagai tempat yang kekal selama-lamanya. Maka sebelum kita pergi menghadap Allah apa yang telah kita persiapkan di dunia ini, berapa banyak amal yang telah kita kerjakan, apakah kita sudah siap menjumpai Allah, maka kalaulah Seandainya kita belum merasa siap maka dari sekaranglah kita persiapkan. Kita instrofeksi diri kita masing-masing apa yang masih kekurangan saya hari ini. Dan untuk kedepannya kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.
Maka dari sekarang kita coba memamfaatkan waktu hidup kita dengan sebaik-baiknya sebagai mana baginda Rasulullah saw pernah bersabda “Gunakanlah lima sebelum datangnya lima, yaitu: gunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu, gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, gunakanlah masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, gunakanlah masa hidupmu sebelum datang masa matimu, gunakanlah masa luangmu sebelum datang masa sempitmu”, (H.R. Dailami).
Kita juga menyadari bahwa hidup di dunia ini kita juga membutuhkan orang lain, kita tidak mungkin hidup sendiri, karena kita saling membutuhkan satu sama lainnya. Di dalam ilmu sosiologi dikatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Seperti orang lemah membutuhkan orang kuat, orang kaya membutuhkan orang miskin, dan juga orang miskin membutuhkan pertolongan dari orang kaya.
Adakala Ketika Allah memberikan kepada kita sebuah kesukses, suatu kesenangan, suatu jabatan, dan sebagainya. Kadang-kadang ketika menjadi lupa kepada Allah. Ketika kita di sibukkan dengan pekerjaan kadang-kadang kita tidak menghiraukan perintah Allah. Kesenangan, jabatan, kekayaan dan sebagainya itu merupakan suatu cobaan yang diberikan oleh Allah kepada manusia, apakah kita bisa menjaganya dengan baik. Alangkah ruginya bagi manusia jika di sibukkan  dengan pekerjaan, jabatan, dan sebagainya. Kalau kita lihat manusia sekarang lebih banyak mengejar kehidupan dunia ketimbang kehidupan akhirat, padahal kehidupan dunia ini hanyalah sesaat dan akhiratlah kehidupan yang kekal dan abadi.
Jadi kunci dari kehidupan ini semua ada pada diri kita masing-masng. Tergantung pada diri kita sendiri bagai mana kita memamfaatkan waktu hidup yang sebaik-baiknya. Semoga kita semua menjadi manusia-manusia yang beruntung disis Allah. Amin ya rabbal ‘alamin.
Budi Jasman: Mahasiswa Fakultas Ushuluddin  IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Email. Budi_ppi@yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls